Kucing itu
diam-diam sakti. Ia bisa muncul mendadak, padahal jelas-jelas di sekeliling, si
kucing sama sekali tak tampak batang hidungnya. Ini terjadi berkali-kali.
Karena pulang malam, saya cari si hitam di sekeliling. Tidak ada. Namun begitu saya melihat ke bawah, si hitam sedang asyik membersihkan kakinya. Kaget tentu saja. Lampu sangat terang. Tak ada tempat baginya lolos dari pandangan mata saya.
Muncul rasa ngeri juga. Apalagi ini bukan yang pertama. Sudah berkali-kali. Pernah saya sengaja lakukan eksperimen. Saking penasarannya. Saat saya merasa dia tidak ada, mata saya awas mengamati.
Tapi yang terjadi ya begitu itu. Tepat saat saya berbalik badan, si hitam sudah asyik berebah badan. Seolah-olah sedang tak terjadi apa-apa. Seakan-akan, dia berbaring di situ sudah sangat lama.
Gila. Lama-lama merinding juga dibuatnya. Lha warnanya aja hitam mulus nian begitu. Pastilah ada kekeramatan di balik bulu warna hitamnya itu. Ya boleh jadi, warna hitam menyimpan mitos khusus tersendiri? Entahlah.
Sekelebat Mata
Berkali-kali kejadian, saya pun terbiasa. Tak lagi
kepikiran. Ya meski rasa merindingnya masih terasa juga. Ya anggap saja warna
hitam itu keramat. Selesai. Malas mikir berkepanjangan.
Hanya saja, ibarat pepatah sepintar tupai melompat pasti jatuh jua. Suatu hari, saya pulang dini hari. Maklum lembur. Saya matikan motor sesaat tiba di rumah. Sembari bersiap membuka kunci pagar, samar-samar mata seperti menangkap sesuatu yang meluncur sangat cepat dari kejauhan.
Saya terpana. Saking cepatnya, sesuatu yang amat cepat sekali meluncur itu terlihat bak lesatan roket terbang. Wussss. Wusss. Lesatan itu kemudian jauh lebih jelas kelihatan begitu jarak hampir dekat. Bah, ternyata si hitam. Mantab!
Jadi begitu ceritanya kalau kucing sedang berlari. Kecepatannya sungguh tak terduga. Asyiknya, karena saat ia berlari sama sekali tak kedengaran ada suaranya.
Gemesnya, itu kucing begitu sampai, duduk dengan santainya. Nggak ada ngos-ngosannya. Halus sekali gerak cepatnya. Ia duduk tenang. Tanpa merasa ia baru saja duduk di situ. Bah kau itu Cing!